Profil Desa Sumampir
Ketahui informasi secara rinci Desa Sumampir mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Kelurahan Sumampir, Purwokerto Utara. Jelajahi perpaduan unik antara situs historis Petilasan Mbah Damar Penjelu, denyut ekonomi UMKM kuliner kreatif, dan kehidupan komunitas masyarakatnya yang guyub di Banyumas.
-
Pusat Spiritualitas dan Sejarah Lokal
Identitas utama Sumampir berpusat pada Petilasan Mbah Damar Penjelu, sebuah situs bersejarah yang dihormati dan menjadi sauh spiritual serta budaya bagi masyarakat setempat.
-
Sentra Ekonomi Kreatif Berbasis UMKM
Wilayah ini dikenal dengan geliat ekonomi kerakyatannya yang kuat, terutama pada industri rumahan di bidang kuliner tradisional yang inovatif.
-
Komunitas Guyub di Jantung "Kampung Kota"
Sumampir merupakan representasi "kampung kota" yang padat dengan modal sosial yang tinggi, di mana semangat kebersamaan (guyub) warganya sangat kental dan menjadi pilar utama kehidupan.

Kelurahan Sumampir merupakan sebuah kawasan di Kecamatan Purwokerto Utara yang memancarkan pesona "kampung kota" dengan jiwa yang dalam. Berbeda dengan wilayah lain yang berlomba menonjolkan modernitas, kekuatan Sumampir justru terletak pada kemampuannya merawat akar sejarah dan spiritualitas, sambil terus menumbuhkan ekonomi kreatif dari denyut nadi warganya. Ini ialah sebuah kelurahan di mana cerita masa lalu, yang terpusat pada situs petilasan yang dihormati, hidup berdampingan secara harmonis dengan geliat usaha mikro yang inovatif, menciptakan sebuah komunitas yang guyub, berdaya dan penuh karakter.
Petilasan Damar Penjelu: Sauh Spiritual dan Kultural Sumampir
Di jantung Sumampir, terdapat sebuah situs yang menjadi sauh (jangkar) identitas bagi seluruh warganya: Petilasan Mbah Damar Penjelu. Petilasan, sebuah tempat yang diyakini pernah menjadi persinggahan atau memiliki kaitan erat dengan seorang tokoh di masa lalu, merupakan pusat spiritual dan budaya kelurahan ini. Mbah Damar Penjelu sendiri diyakini oleh masyarakat setempat sebagai salah satu tokoh sesepuh atau leluhur yang berjasa dalam membuka dan membangun cikal bakal wilayah Sumampir.
Situs ini berfungsi lebih dari sekadar penanda sejarah. Ia merupakan:
- Pusat Kegiatan KulturalPada waktu-waktu tertentu, masyarakat sering mengadakan kegiatan tradisi di sekitar lokasi sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur.
- Ruang KontemplasiDikelilingi oleh pepohonan dan suasana yang tenang di tengah pemukiman padat, petilasan ini menjadi tempat bagi warga untuk mencari ketenangan dan melakukan ziarah lokal.
- Perekat Ikatan SosialKeberadaan tokoh dan situs yang dihormati bersama menjadi salah satu faktor yang memperkuat ikatan emosional dan rasa persatuan di antara warga Sumampir dari generasi ke generasi.
Geliat Ekonomi Kreatif: Dari Kuliner Tradisional hingga Jasa Modern
Di samping identitas budayanya yang kuat, Sumampir juga dikenal sebagai salah satu sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang paling dinamis di Purwokerto Utara. Ekonomi di sini tumbuh secara organik dari kreativitas dan keuletan warganya. Beberapa sektor yang menonjol yaitu:
- Industri Kuliner RumahanSumampir menjadi rumah bagi banyak perajin kuliner tradisional. Beberapa di antaranya bahkan telah memodifikasi produknya menjadi lebih modern tanpa meninggalkan cita rasa asli, seperti aneka jajanan pasar, katering, hingga produksi makanan ringan lainnya yang dipasarkan ke seluruh kota.
- Jasa Kebutuhan HarianSebagai kawasan pemukiman yang padat, berbagai usaha jasa tumbuh subur untuk melayani kebutuhan internal komunitas, seperti usaha laundry, bengkel kecil, pangkas rambut, dan toko kelontong yang menjadi tulang punggung ekonomi sehari-hari.
- Wirausaha DigitalBanyak dari kalangan muda yang memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produk atau jasa mereka secara daring, menunjukkan kemampuan adaptasi komunitas terhadap perkembangan zaman.
Data Geografis dan Struktur Administrasi
Secara administratif, Sumampir merupakan sebuah kelurahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayahnya tercatat 1,29 kilometer persegi (1,29km2). Di atas lahan ini, bermukim penduduk sebanyak 9.648 jiwa, yang menghasilkan tingkat kepadatan yang tinggi, yaitu sekitar 7.479 jiwa per kilometer persegi.
Pemerintahan Kelurahan Sumampir berjalan untuk melayani komunitas yang besar ini, yang terbagi dalam 10 Rukun Warga (RW) dan 53 Rukun Tetangga (RT). Struktur RT/RW yang solid ini menjadi kunci bagi efektivitas penyaluran informasi dan pelaksanaan program kemasyarakatan. Kode Pos yang berlaku untuk seluruh wilayah Kelurahan Sumampir yaitu 53125.
Wajah Komunitas: Kehidupan Guyub di Kampung Kota
Sumampir merupakan contoh ideal dari sebuah "kampung kota" di mana nilai-nilai komunal masih dijunjung tinggi. Kata "guyub", yang berarti semangat kebersamaan dan kerukunan, sangat tepat untuk menggambarkan kehidupan sosial di sini. Interaksi antarwarga tidak bersifat transaksional, melainkan personal dan hangat. Semangat gotong royong dalam kerja bakti, saling membantu saat ada hajatan, serta aktifnya kegiatan di tingkat RT/RW menjadi pemandangan yang lazim. Kehidupan bertetangga yang erat ini menjadi modal sosial yang tak ternilai, menciptakan lingkungan yang aman dan saling mendukung.
Tantangan dan Prospek Pelestarian Identitas
Sebagai wilayah yang padat dan terus berkembang, Sumampir menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan antara modernisasi dan pelestarian identitas. Menjaga kelestarian dan kesakralan situs Petilasan Damar Penjelu di tengah desakan pembangunan menjadi prioritas utama. Selain itu, tantangan klasik perkotaan seperti pengelolaan sampah, drainase, dan keterbatasan lahan parkir juga memerlukan perhatian serius.
Namun prospek Sumampir sangat cerah jika mampu mengkapitalisasi keunikannya. Potensi wisata budaya dan spiritual yang berpusat pada cerita Mbah Damar Penjelu dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah paket narasi yang menarik. Pengembangan dan branding UMKM kuliner unggulan dapat mengangkat nama Sumampir sebagai destinasi kuliner khas. Dengan modal sosial yang kuat, program-program pembangunan berbasis komunitas memiliki peluang keberhasilan yang tinggi. Kunci masa depan Sumampir terletak pada kemampuannya untuk terus berinovasi tanpa kehilangan jiwa dan akar budayanya.